Palembang - Kebakaran hutan yang banyak terjadi di Sumsel sebagaian              besar disebabkan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Menurut              Gubernur Sumsel, Syahrial Oesman, imbauan sudah disampaikan agar              warga tidak sembarangan membuang puntung rokok. ”Kenyataannya banyak              titik api ditemukan tidak jauh dari jalan, seperti antara              Palembang-Indralaya. Bahkan, terdata sampai lebih dari 300 titik api              terpantau satelit,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/10) sore.
            Tebalnya asap di Jalintim sekitar pukul 05.00 WIB hingga pagi hari              mencapai 10 meter. Kalau saat kebakaran, asap tebal bahkan sering              membuat lalu lintas terganggu. Selain itu, ada beberapa daerah yang              juga tadinya tidak ditemukan titik api, kini ditemukan titik api.              Titik api tersebut berasal dari pembakaran lahan pertanian warga.
            Pembakaran lahan dengan luasan tertentu memang diperbolehkan asal              ada izin sehingga luasan pembakaran lahan tidak menyumbang asap dan              bisa diatur sedemikian rupa. ”Sampai saat ini tidak sampai              mengganggu transportasi udara maupun perairan,” tambah Gubernur.
            Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Dodi Supriyadi menyatakan titik api              belum ditemukan di kawasan lahan gambut sehingga asap belum begitu              mengganggu. Hanya bersifat lokal. Menurutnya dua helikopter standby              kalau diperlukan pemadaman titik api yang sulit terjangkau.
            Pemantauan SH, kebakaran lahan di beberapa titik yang sulit              terjangkau umumnya tidak dilakukan pemadaman. Api tersebut padam              dengan sendirinya. Kecuali kalau sudah mendekati rumah atau lahan              warga, baru dilakukan pemadaman. Itu pun dengan peralatan seadanya.              Hingga Kamis, titik api tercatat berkurang. Jumlahnya memang              fluktuatif. (muhammad nasir)
Jumat, 06 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar